ChatGPT vs DeepSeek vs Qwen AI vs Gemini: Siapa Raja AI Generatif Saat Ini?

ChatGPT vs DeepSeek vs Qwen AI vs Gemini: Siapa Raja AI Generatif Saat Ini?

Tahun 2025 menjadi saksi persaingan sengit di dunia AI generatif. Empat nama yang mendominasi adalah ChatGPT dari OpenAI, DeepSeek dari Tiongkok, Qwen AI yang dikembangkan oleh Alibaba, dan Gemini milik Google DeepMind. Masing-masing membawa pendekatan unik, fokus pasar yang berbeda, dan inovasi tersendiri. Lalu, siapa yang benar-benar unggul?

ChatGPT, yang ditenagai oleh model GPT-4.5 dan GPT-4-turbo (serta GPT-4.1 di API), masih menjadi pionir dalam hal adopsi global. Kelebihannya terletak pada kemudahan integrasi, ketersediaan plugin, dan performa yang stabil dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia. Ditambah dengan layanan multimodal (teks, gambar, coding, hingga video dengan Sora), ChatGPT tetap menjadi standar industri. Menurut laporan Similarweb (April 2025), ChatGPT adalah AI dengan trafik tertinggi secara global.

Sementara itu, DeepSeek hadir sebagai penantang kuat dari Tiongkok. Versi terbaru, DeepSeek-VL dan DeepSeek-Coder, menargetkan pasar developer dan pemrosesan dokumen ilmiah. Ia unggul dalam pemahaman konteks teknis dan performa coding. Dalam benchmark seperti HumanEval dan MMLU (2024), DeepSeek-Coder bahkan mengungguli GPT-4 dalam beberapa aspek, terutama dalam bahasa Mandarin. Namun, karena keterbatasan lisensi open-source-nya dan dominasi bahasa China, adopsi global masih agak terbatas.

Qwen AI, proyek dari Alibaba Cloud, dikenal dengan efisiensi dan keunggulannya dalam konteks percakapan multilingual, termasuk Mandarin, Inggris, dan Asia Tenggara. Versi Qwen2 (rilis awal 2025) membawa peningkatan signifikan dalam reasoning dan memori jangka panjang. Qwen lebih sering digunakan dalam layanan e-commerce dan customer service di wilayah Asia. Model ini bersifat open-source (MIT license), yang mempermudah perusahaan untuk membangun aplikasi di atasnya tanpa batasan komersial ketat.

Di sisi lain, Gemini dari Google DeepMind adalah model paling "ambisius" dalam hal integrasi dengan layanan Google. Gemini 1.5 Pro misalnya, punya kontekstual memori hingga 1 juta token—sangat cocok untuk analisis data besar, pemrograman kompleks, dan bahkan pelatihan AI lain. Gemini juga menjadi tulang punggung berbagai layanan Google seperti Docs, Gmail, dan Search. Sayangnya, ketersediaannya masih terbatas dan tidak tersedia bebas seperti ChatGPT atau Qwen AI.

Jika dilihat dari kemampuan multimodal dan ekosistem, ChatGPT dan Gemini berada di posisi terdepan. Namun, jika berbicara soal akses terbuka dan komunitas developer, Qwen AI dan DeepSeek jelas lebih unggul. DeepSeek bahkan mendapat perhatian besar di komunitas open-source AI karena memberikan model kuat yang bisa dihosting secara lokal.

Dalam pengujian benchmark seperti Arena-Hard dan LMSYS Chatbot Arena (per April 2025), ChatGPT-4.5 dan Gemini 1.5 Pro sering mendominasi papan atas. Namun, Qwen2-72B dan DeepSeek-VL juga konsisten menempati posisi lima besar. Ini menunjukkan bahwa perbedaan performa sudah semakin tipis dan kini lebih bergantung pada kasus penggunaan dan preferensi pengguna.

Kesimpulannya? Tidak ada satu jawaban mutlak untuk siapa yang terbaik. ChatGPT cocok untuk penggunaan umum dan pendidikan, Gemini untuk korporat dan ekosistem Google, DeepSeek untuk teknikal dan China-centric users, sedangkan Qwen AI ideal untuk open-source enthusiast dan pasar Asia. Yang paling penting adalah memilih AI yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks penggunaannya.

BAGIKAN

Popular

DATA
UPDATES